Senin, 11 April 2011
Astronom Amerika Temukan Dunia Lain
Astronom Amerika Temukan Dunia Lain Sejumlah astronom Amerika mengatakan, mereka menemukan dua lagi planet sebesar Neptunus yang mengitari bintang-bintang di luar sistem tata surya kita.
Mereka menyatakan, penemuan dunia terkecil yang terlihat mengitari bintang-bintang lain itu merupakan terobosan dalam penelitian tentang dunia-dunia lain dan kehidupan di luar angkasa.
Planet-planet itu hanya sekitar 15 kali lebih besar dari Bumi. Dunia yang sebelumnya dikenal adalah kelas Yupiter sekitar 318 kali lebih besar dari Bumi.
Satu dari planet baru itu berada dalam sistem empat planet pertama yang pernah ditemukan. "Kami hampir menemukan dunia sebesar Bumi yang sebenarnya," kata pemburu planet Geoff Marcy dari Universitas California.
Menggunakan teleskop di Hawaii, California, dan Texas, para astronom itu menemukan planet-planet sebesar Neptunus pertama di luar sistem tata surya kita.
Salah satu di antaranya mungkin hanya 14 kali massa Bumi, yang mungkin cukup kecil untuk memiliki permukaan padat dan temperatur yang mungkin mendatangkan kehidupan.
"Ukuran planet-planet itu agak aneh, namun kami tidak berpikir tentang massa Yupiter atau Saturnus, namun massa Bumi," kata Geoff Marcy.
Membingungkan
"Semua eksoplanet yang ditemukan sejauh ini sebagian besar gas-gas raksasa, namun planet-planet baru ini membingungkan - mereka mungkin berbentuk gas seperti Yupiter, namun planet-planet itu mungkin juga memiliki inti es batu dan tertutup gas hidrogen dan helium, seperti Neptunus, atau mereka mungkin kombinasi batu dan es, seperti Merkurius."
Profesor Marcy dan koleganya Paul Butler, dari Institut Carnegie Washington, serta Barbara McArthur dari Universitas Texas, ketua tim kedua, mengumumkan penemuan mereka pada konferensi pers NASA.
Dua halaman yang memerinci penemuan planet baru itu diserahkan ke The Astrophysical Journal Juli lalu dan diterima.
Deteksi planet di luar tata surya sebesar Neptunus, yang belum ditinjau dengan seksama dalam satu jurnal, diumumkan astronom Eropa pada 25 Agustus lalu.
Ketiga planet ini ditemukan dengan meneliti goyangan bintang itu yang disebabkan oleh tarikan gravitasi planet pada bintang saat mengitarinya. Tarikan tersebut menimbulkan geseran Doppler pada sinar yang dipancarkan bintang itu.
Para peneliti menyatakan planet-planet baru itu, meski besarnya hampir sama dengan Bumi, bentuknya sama sekali tidak mirip Bumi. Kedunya mengitari bintang-bintang mereka dalam beberapa hari dan sangat dekat saat terbakar pada bagian yang menghadap bintang itu.
Planet Keempat
Planet yang lebih kecil dari dua planet itu, dengan massa minimum 14 massa Bumi, ditemukan McArthur dan timnya di sekitar bintang 55 Cancri.
Itu merupakan planet keempat yang ditemukan di sekitar 55 Cancri, bintang kuning G yang letaknya hanya 41 tahun cahaya dari Bumi dalam konstelasi Cancer. "Mungkin ada planet-planet lain di sistem ini," kata McArthur.
Planet yang lebih besar, dengan ukuran minimum 21 kali massa Bumi, mengitari bintang merah M, Gliese 436, yang sekitar 50 kali lebih suram dibandingkan matahari kita dan terletak 33 tahun cahaya dalam konstelasi Leo.
Jika planet yang mengitari Gliese 436 itu memiliki sedikit atmosfer untuk menyebarkan panas, planet itu mungkin memiliki temperatur 377 derajat Celsius di sisi yang menghadap bintang. Di sisi itu, planet tersebut mungkin siang terus, dan saat temperaturnya puluhan derajat di bawah nol, planet itu akan mengalami malam terus.
Namun, temperatur di batas senja mungkin lebih nyaman, paling tidak dari perspektif Bumi, kata Marcy. "Bagian depan panas dan belakang mungkin dingin, namun daerah di antaranya mungkin memiliki temperatur moderat antara 0 dan 100 derajat Celsius," jelasnya.
Penemuan planet-planet terkecil secara bersamaan ini mungkin menunjukkan keberadaan mereka sudah biasa, tambah Marcy.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar